BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Psikologi
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Tingkah laku yang dimaksud adalah,tingkah
laku dalam arti yang luas yang mencakup tingkah laku motoris,kognitif,afektip,konatif,juga
mencakup tingkah laku yang disadari maupun tidak disadari.
Tingkah laku yang dipelajari
ialah,tingkah laku yang tidak bisa di pisahkan dari situasi dimana individu itu
berinteraksi. Ada bermacam-macam karakteristik yang banyak pengaruhnya dalam
proses belajar.
Perkembangan individu merupakan
suatu proses perubahan terus menerus sepanjang hidup individu yang bersangkutan
.Perkebangan ini merupakan perpaduan antara tenaga-tenaga asli dari dalam diri
individu itu tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga yang disebutkan
tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu,kedua teaga
tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancer tanpa gangguan
yang disebut dengan perkembangan positif,atau berkembang dengan penuh gangguan
dan disebut dengan perkembangan negative.
Pada diri manusia,baik anak-anak
maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan hal ini tentu saja erat
kaitannya dengan psikoogi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan persepsi,yang
pada keduanya terdapat perbedaan. Tiap anak mempunyai kelebihan atau
kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal
ini tentu perlu digali agar perwujudan diri dan semua bakan tan kemampuan pada
anak dapat dikembangkan. Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi
kebutuhannya akan perwujudan diri. Pengembangan pribadi anak akan dapat
diperoleh melalui proses belajar dimana proses beajar ini akan dapat
meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal yang baru dapat
memperbaiki dan menngkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian
dari psikologi pendidikan itu sendiri?
2.Apa arti penting
psikologi pendidikan?
3.Apa tujuan dari
psikologi pendidikan?
4.Apa kegunaan dari
psikologi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Psikologi pendidikan Psikologi
Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia
pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk
mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.Sedangkan
pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan
belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan
adalah proses belajar mengajar.
Dariyanto
SS,Kamus Bahasa Indonesia (1997). Pengajaran adalah proses ,perbuatan,cara
mengajar atau mengajarkan prihal mengajar,segala sesuatu mengenai mengajar,peringatan
( tentang pengalaman,peristiwa yang dialami atau dilihatnya ). Pengajaran
adalah kegiatan yang dilakukan guru
dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai
interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses
yang saling mempengaruhi anatara guru dan siswa.
Pendidikan
sebaga suatu proses tingkah laku,tidak akan mungkin dapat dilepaskan dari
psikologi. Karena dalam pendidikan berhubungan erat dengan manusia. Jika kita
membicarakan tentang manusia maka akan banyak ilmu pengetahuan yang muncul
berkaitan dengan eksistensi manusia.
B.Arti Penting Psikologi Pendidikan
Ada beberapa hal penting yang
perlu penyususn kemukakan mengenai kajian psikologi pendidikan, antara lain :
1. Psikologi pendidikan adalah
pengetahuan kependidikan yang didsarkan atas hasil-hasil temuan riset psikologi.
2.
Hasil-hasil temuan riset psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian
rupa hingga menjadi konsep-konsep, teori-teori dan
metode-metode serta strategi-strategi yang utuh.
3. Konsep, teori, metode dan
strategi tersebut kemudian disistematiskan sedemikian rupa hingga menjadi ”repertoire
of reseources”, yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat
dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik kependidikan khususnya dalam proses
belajar mengajar.
Dengan demikian dapat dipastikan
bahwa pendekatan psikologi pendidikan adalah pendekatan ilmiah (scientific
approach). Manfaat psikologi pendidikan ialah untuk membantu para guru dan
para calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai
kependidikan dan prosesnya. Secara umum psikologi pendidikan merupakan alat
bantu yang penting bagi para penyelanggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
C.Tujuan
Psikologi Pendidikan
1. Memahami
perbedaan siswa
Setiap individu dilahirkan
dengan membawa potensi yang berbeda beda,tidak ada yang sma antara siswa satu
dengan siwa yang lainnya. Oleh karena itu,seorang guru harus memahami
keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya,muai dari perbedaan
tingkat pertumbuhannya,tugas perkembangannya sampai pada masing masing potensi
yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya,maka
bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
2. Untuk
memilih strategi dan metode pembelajaran
Sebagai seorang seorang
pendidik dala memilih strategi dan metode pembelajara harus menyelesaikan
dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing masing peserta didiknya. Hal
ini bisa didapatkan oleh seorang guru melalui mempelajari psikologi manusia.
Jika metode dan model pendidikan sudah bisa menyesuakan dengan kondisi pesert
didik,maka proses pembelajaran bisa berjalan denganmaksimal.
3. Untuk
menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam kelas
Kemampuan guru daam
menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses
pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui
prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pendekatan yang
berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghsilkan
proses belajar mengajar yang lebih baik.
4. Memberikan
bimbingan kepada siswa
Selain berperan sebagai
pengajar dalam kelas,seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang
pembimbing yang mampu membeikan bimbingan kepada pesera didiknya. Terutama
ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik.
5. Mengevaluasi
hasil pembelajaran
Tugas utama guru/pendidik
adalah mengajar dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang
sudah dilakukan.
D.KEGUNAAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Secara
etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas
hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah
psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika
kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari,
maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat
abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan
dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji
adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya
dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Psikologi
terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang
mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku
individu dalam situasi khusus, diantaranya :
* Psikologi
Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan
mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat.
* Psikologi
Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek – aspek
kepribadiannya.
* Psikologi
Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)
* Psikologi
Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
* Psikologi
Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industri.
* Psikologi
Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan
6
Disamping
jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis
psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus
berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.
Psikologi
pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamnya telah memiliki
kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
1.
Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah
perilaku-perilaku individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta
didik dan masyarakat pendidikan.
2.
Epistemologis; teori-teori, konsep-konsep,
prinsip-prinsip dan dalil – dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan
upaya sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross
sectional, baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
3.
Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama
sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.
Dengan
demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi
pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan
teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui
metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
Guru dalam
menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta
didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya
maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–terutama perilaku
peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat menjalankan tugas dan
perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata
bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah arti penting Psikologi
Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan
salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.
Dengan
memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan
psikologisnya diharapkan dapat :
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan
memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih
tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai
tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom
tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori
perkembangan individu.
2. Memilih
strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
Dengan
memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan
strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu
mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan
gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan
peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat
membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya
diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar,
melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.Memfasilitasi artinya
berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti
bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya
memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya
perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya
guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator
maupun motivator belajar siswanya.
8
5.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas
pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan
pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat
menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa
dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6,
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman
guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi
dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang
menyenangkan di hadapan siswanya.
7. Menilai
hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman
guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan
penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian,
pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan sebagai suatu proses perubahan
tingkah laku, sekaligus juga proses interaksi antara peserta didik dan pendidik
dalam suatu lingkungan tertentu. Senantiasa tidak bisa dipisahkan dari
psikologi. Karena memang obyek dari pendidikan itu sendiri adalah individu
manusia yang memiliki perilaku, karakteristik dan kemampuan yang berbeda satu
sama lain. Di sinilah peran penting psikologi sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, wajib bagi suatu lembaga yang mencetak kader-kader
pendidik/guru untuk memberikan ilmu pengetahuan psikologi kepada mereka calon
pendidi tersebut.
B.
Saran
Adapun untuk para pendidik/guru
sudah selayaknya menguasai ilmu psikologi ini, agar dalam proses belajar
mengajar bisa meminimalisir kegagalan dalam penyampaian materi pelajarannya.
Walaupun demikian, perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan
satu-satunya syarat untuk mempersiapkan dan menjadikan seseorang bisa menjadi
pendidik/guru yang baik. Sebab, masih cukup banyak persyaratan lainnya, antara
lain, bakat, minat, komitmen, motivasi dan latihan serta penguasaan metodologi
pengajaran.
Daftar Pustaka :
I.
Akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/psikologi-pendidikan-dan-guru/
II.
Pensa-sb.info/kegunaan-psikologi-pendidikan/
III.
Warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/tujuan-mempelajari-psikologi-ilmu-jiwa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar