Jumat, 01 Agustus 2014

kemanusiaan yang adil dan beradab

    Semoga bermanfaat guys :) 

      Kemanusiaan berasal dari kata manusia. Yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan cipta. Karena potensi yang dimilikinya itu, maka manusia tinggi martabatnya. Dengan budi nuraninya manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Kemanusiaan terutama berarti manusia hakikat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabatnya. Adil berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang. Keputusan dan tindakan didasarkan pada sesuatu objektivitas. Tidak ada subjektivitas. Beradab artinya berbudi luhur, berkesopanan dan berasusila. Jadi, kemanusiaan yang adil dan beradab ialah kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap alam dan hewan.
     Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan diciptakan memiliki kedudukan dan martabat yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahluk-mahluk lainya.hal ini disebapkan oleh karena kepada manusia diberikan oleh tuhan potensi-potensi yang lebih dari pada apa yang diberikan kepada mahluk-mahluk lainnya. Manusia memiliki potensi fikir, rasa,karsa dan keyakinan. Dengan potensi-potensi itu manusia memiliki nafsu dan akal, mahluk lain hanya memiliki satu potensi dari dua potensi yang dimiliki manusia itu. Demikianlah misalnya malaikat hanya memili akal dan hewan hanya memiliki nafsu.
     Kedua potensi yang dimiliki manusia itu adalah merupakan dua kekuatan yang bertentangan satu sama lainnya. Ketingian martabat manusia itu terletak dalam kemampuannya dalam mengendalikan, bahkan mengharmoniskan kedua potensi yang bertentangan tersebut. Sebagai mahluk tuhan manusia mempunyai sifat-sifat yang merupakan esensi dan identitas manusia yang berpangkal pada potensi-potensi yang dimilikinya. Sifat-sifat yang demikianlah yang disebut dengan kemanusiaan, atau dengan kata lain kemanusian berarti, sifat manusia yang merupakan esensial dan identitas manusia karena martabat kemanusiaanya.
     Oleh karena manusia itu memiliki potensi fikir dan rasa dan sebagainya itu maka manusia di sebut sebagai mahluk berbudaya dalam arti beradap, memilki rasa kesopanan, kesusilaan atau moral. Oleh karenanya disamping didarkan kepada norma-norma agama dan norma-norma hukum tindakan dan keputusan selalu berdasarkan nilai-nilai budaya, terutama norma-norma sosial dan kesusilaan atau moral.
     Dalam sila kedua itu, telah disimpulkan cita-cita kemanusiaan yang lengkap, yang adil dan beradab memenuhi seluruh hakikat manusia. Sebagai mahluk tuhan manusia mempunyai sifat-sifat yang merupakan esensi dan identitas manusia yang berpangkal pada potensi-potensi yang dimilikinya. Sifat-sifat yang demikianlah yang disebut dengan kemanusiaan, atau dengan kata lain kemanusian berarti, sifat manusia yang merupakan esensial dan identitas manusia karena martabat kemanusiaanya. Dalam segala tindakan dan keputusan yang dibuatnya manusia itu haruslah mendasarkan kepada norma-norma yang Objektif dalam arti bahwa semua tindakan dan putusan haruslah menurut norma-norma baik norma agama dan norma hukum, itulah yang disebut dengan keadilan.
     Setiap insan Indonesia harus menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusian. Tidak ada perbedaan derajat manusia. pengakuan terhadap persamaan hak dan derajat. Dan persamaan hak kewajiban adalah mutlak dan perlu. Pengakuan terhadap persamaan manusia harus terlihat dalam rasa cinta sesama manusia. dalam segala tindakan harus selalu dikembangkan sikap tenggang rasa. Sikap hidup enak sendiri harus dibuang jauh-jauh. Semua tindakan hendaknya enak bagi diri sendiri dan enak bagi orang lain. Sikap enak sendiri akan menimbulkan perbuatan semena-mena dan ini akan dapat berakibat tindakan menghakimi diri sendiri suatu sikap yang bertentangan dengan harkat kemanusiaan dan keadilan. Sikap saling mencintai sesame manusia harus dijelmakan dalam kegemaran melakukan kegiatan kemanusian dalam hubungan ini setiap orang harus berani membela kebenaran dan keadilan.
     Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemanusiaan yang adil dan beradap adalah kesadaraan sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dalam norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap pribadi, sesama manusia manusia maupun terhadap alam dan hewan. Oleh kerena semua manusia itu seperti sudah diyakini adalah ciptaan tuhan, maka semua manusia itu adalah sama. Manusia diciptakan oleh tuhan sebagai suatu umat. Tidak ada perbedaan derajat antara manusia yang satu dengan yang lainnya.Kalau ada perbedaan derajat manusia yang satu dengan yang lainnya, maka perbedaan itu terletak dalam hal ketakwaannya terhadap Tuhan.

Selasa, 08 Juli 2014

PENANGANAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR
LAPORAN
Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling







  





DISUSUN OLEH :

GITA RISDA GARNISYA
13.22.1.0029

KELAS : 2I

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2014





BIODATA (ANAK YANG DITANGANI)

SISWA :
NAMA LENGKAP                           : WILDAN SEPTIAN DWI CAHYA
NAMA PANGGILAN                      : WILDAN
TEMPAT, TANGGAL LAHIR         : MAJALENGKA, 06-09-2005
USIA                                                  : 8 Th
ANAK KE                                          : 2
JUMLAH SAUDARA                       : 2
ALAMAT RUMAH                           : BLOK RABU BESA TRAJAYA                            KEC. PALASAH, MAJALENGKA
ALAMAT SEKOLAH                       : DESA WERAGATI
ASAL SEKOLAH                             : SDN WERAGATI III
KELAS                                               : 3

ORANG TUA :
AYAH
NAMA                                                : NANDANG HARIS A
TEMPAT, TANGGAL LAHIR         : BANDUNG, 24-11-1970
ALAMAT                                           : BANDUNG
JENJANG PENDIDIKAN                : SMA
PEKERJAAN                                     : WIRAUSAHA
IBU :
NAMA                                                : EUIS CITARASA
TEMPAT, TANGGAL LAHIR         : MAJALENGKA, 26-08-970
ALAMAT                                           : MAJALENGKA
JENJANG PENDIDIKAN                : S1
PEKERJAAN                                     : GURU SDN WERAGATI III



A.    PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH ANAK
            Wildan Septian Dwi Cahya, siswa kelas 3 SD. Adik saya sendiri dan orang tua kami sudah berpisah. Ia memiliki prestasi yang cukup baik di sekolah maupun madrasahnya, hanya saja prestasi yang a miliki tidak selalu disertai dengan kepribadian yang baik, terkadang menjadi seorang yang hiperaktif namun kadang menyendiri (sulit bergaul dengan teman sebayanya).
Disekolah, Ia tidak pernah mau bergaul dengan teman sebayanya, Ia lebih betah bersama mama  di kelas  6 dan ia lebih senang bermain dengan murid kelas 6 (kebetulan  mama adalah walikelas di kelas 6 di sekolah itu). Jadi, ia jarang  masuk kelas sampai-sampai ibunya sendiri  yang harus mengajar di kelasnya padahalibunya merupakan wali kelas di kelas 6. Kadang pagi-pagi, jika tiba di sekolah, ia bukan masuk ke dalam kelas tapi mengikuti ibunya ke ruang guru, berkali kali pihak sekolah maupun keluarga menasehati namun tak pernah didengar. Bahkan kadang dengan cara memarahipun tetap saja seperti itu
Jika di rumah, ia lebih senang bermain gadget, nonton tv, main game. Ia jarang bermain di luar rumah. Teman bermainnya pun hanya bersama sepupu perempuannya.
Dalam hal belajar, ia mengikuti mood nya sendiri. Kesadaran belajarnya akan muncul jika mendekati ujian. Ia tidak suka membaca, Ia lebih senang mendengarkan dan mengisi pilihan ganda.
Namun dibalik tingkah negativenya, terkadang jika kesadarannya sedang muncul/baik, ia bisa menjadi anak penurut dan rajin. Hanya saja itu jarang sekali ia munculkan. Ia memiliki cita cita yang tinggi yaitu menjadi astronot.
Ia unggul di pelajaran yang menggunakan hafalan namun lemah dalam hitungan dan olahraga, dan menurut pengakuan wali kelasnya (Ibu Ria S.Pd) “sebenarnya wildan anak yang cepat menangkap apa yang di terangkan oleh guru, hanya saja sifat malasnya selalu saja muncul sehingga jarang sekali masuk kelas. Namun jika ada ulangan dia paling semangat masuk kelas dan tanpa perlu diantar  ia akan masuk kelas dengan sendirinya dan   hasilnya tidak mengecewakan.”
B.     RENCANA PENANGAAN :
Sesuai dengan data yang didapatkan, saya menggunakan format kegiatan individual dalam jenis program harian dengan layanan responsif. Layanan responsif yaitu layanan yang diarakan untuk membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini.

C.     STRATEGI BIMBINGAN/KONSELING
1.      Identifikasi
Disini saya menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi anak:
Akademik :
·         Lemah dalam hitungan dan olahraga
·         Senang menyendiri
·         Kurangnya minat baca
·         Malas belajar
Lingkungan sosial :
·         Sulit bergaul dengan teman sebaya
·         Pemilih dalam berteman
·         Lebih tertarik bermain gadget, nonton tv, bermain game
            Lingkungan keluarga :
·      Manja
·      Orangtua yang bercerai
2.      Meningkatkan penguasaan bidang studi
a)         Meningkatkan minat baca pada anak
Membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Dari hasil identifikasi bahwa anak yang menjadi klien saya bukan mengalami gangguan seperti disleksia (kesulitan membaca) karena dalam hal membaca anak yang saya tangani sudah lancer dan mengerti apa yang ia baca. Disini kasusnya yaitu, kurangnya motivasi anak untuk membaca.
Untuk meningkatkan motivasi anak dalam membaca saya menggunakan metode yang menyenangkan. Caranya dengan memberikan beberapa buku bacaan yang penuh gambar seperti buku cerita dan buku dongeng. Kemudian secara sedikit demi sedikit memberikan buku pelajaran yang penuh gambar karena dengan gambar anak bias berimajinasi dan dengan mudah memahami apa yang ia baca.
Jika anak mulai lelah dan bosan, saya yang menjelaskan apa yang ada dalam buku tersebut kemudian anak yang mendengarkan. Dan dari cara ini saya tahu bahwa anak yang saya tangani lebih cepat menangkap oenjelasan secara langsung dibandingkan dengan ia membaca sendiri.
b). Belajar Matematika
Selain kurang motivasi dalam hal membaca, anak yang saya tangani memiliki masalah dalam perhitungan terutama perkalian dan pembagian. Dalam perkalian dan pembagian ia mengerti namun ia tidak bias menalar secara cepat hasil dari sebuah pertanyaan seperti 6×8 atau 12÷3.
Saya menggunakan metode permainan agar ia dapat menghafal semua perkalian diluar kepala. Caranya dengan menuliskan semua urutan perkalian di balik kalender bekas kemudian gunting satu satu dan jawabnnyapun ditulis kemudian digunting. Biarkan anak mengahafal urutan perkalian sebentar dari buku kemudian setelah itu kita simpan bukunya dan memberikan beberapa soal perkalian satu persatu pada anak kemudian anak mencari jawaban diantara tumpukan kerjas jawaban yang lain sampai ia menemukan jawabannya, dan agar lebih menarik saya juga mengajak sepupunya yang duduk di kelas 2 agar mereka berebut mencari jawaban, dengan demkian anakpun tertarik untuk saling bersaing dalam menemukan jawaban. Dan ternyata metode ini lebih disukai anak karena belajar juga bias sambil bermain.
3.      Menumbuhkan sikap dan karakter yang baik
Anak yang saya tangani tidak mudah bergaul dengan teman sebayanya baik di sekolah maupun dirumah. Cara yang saya lakukan untuk meningkatkan rasa percaya dirinya di sekolah maupun di rumah sama yaitu dengan menyuruh teman terdekatnya untuk selalu mengajaknya untuk bermain. Kemudian jika ada acara sekolah saya menyarankan pada walikelasnya agar anak tersebut diberikan kepercayaan dalam kelas dan memberikan perhatian.
Kemudian sifat nakal dan manjanya sangat sulit diatur. Dan saya mulai penanganannya dengan hal sederhana terlebih dahulu seperti menasehatinya kemudian setelah itu jika tidak berhasil saya diamkan dan mulai membiasakannya dengan kebiasaan-kebiasaan mandiri seperti menyuruhnya menyimpan piring sendiri, kemudian mencuci sepeda sendiri dan hal-hal kecil lainnya.

           





D.    JADWAL BIMBINGAN/KONSELING
No
Hari/tanggal
Permasalahan

Penanganan
Perkembangan
Rencana berikutnya
1
Hari hari biasa
Manja dan nakal
Pendekatan individu
Beluma ada perubahan
Setiap hari memantau dan menasehati  sikap di sekolah maupun dirumah
2

Malas belajar
Mengajari dan menjelaskan materi-materi dan membiarkan anak mendengarkan.
Saat menjawab soal anak mampu mengisi soal-soal yang diberikan sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan.
Membiarkan anak membaca sendiri materi agar terbiasa membaca buku.
2

Malas membaca
Menyuruh anak menghafal dengan cara membaca kemudian mengisi soal
Anak tidak faham apa yang ia baca dan mudah lupa sehingga ia harus membuka kembali buku saat mengisi soal.
Karena metode ini kurang disukai anak maka dalam meningkatkan motivasi membaca saya gunakan buku buku bergambar. Dan untuk metode belajarnya saya tetap harus menjelaskan dengan lisan dan biarkan anak yang mendengarkan.
3

Malas membaca
Mengajak anak membaca buku cerita bergambar (majalah bobo)
Anak mengerti alur cerita
Terus membiasakan anak agar gemar membaca
4
Setiap hari seminggu sebelum ujian
Menuju ujian sekolah, belajar hafalan seperti IPA, IPS, PKn, Bahasa, SBK
Menjelaskan materi dengan disertai gambar-gambar
Anak mengerti dan mengisi soal soal sendiri
Mendampinginya dalam belajar setiap hari agar dika tidak ada yang ia mengerti ia bias bertanya. Dan juga memiasakan sedikit demi sedikit anak untuk membaca materi sendiri kemudian baru kita yang menjelaskan.
5

Kesulitan dalam Perkalian dan pembagian
Menjelaskan cara operasi perkalian dan pembagian
Anak terkadang bingung dengan operasi perkalian dan pembagian
Menghafalkan raraban agar anak mampu menghafal urutan raraban 1-10 diluar kepala
6


Memberikan pembelajaran yang menyenangkan dengan cara permainan.
Dengan permainan anak tidak terlalu bosan belajar
Mencoba secara berulang-ulang dan melakukan test soal agar anak terbisa menghitung dan mudah mengerjakan soal ujian.
7









E.     KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari proses bimbingan konseling terhadap anak bernama Wildan Septian Dwi Cahya berjalan lancer dengan persentase keberhasilan 70%. Titik akhir dari penanganan ini saya lihat dari hasil ujian akhir semester yang dilaksanakan. Dan prestasi yang dicapai anak ternyata tidak mengecewakan karena ia menempati peringkat 2 di kelasnya.

F.      KEKURANGAN
Kekurangan dari bimbingan yang saya lakukan yaitu, dalam proses bimbingan waktu yang saya gunakan sangat trebatas dan sedikit. Kemudian pencapaian

G.    KELEBIHAN
Hasil dari bimbingan ini tidak sia-sia karena perubahan prilaku anak sedikit demi sedikit mulai membaik dan dalam akademik, anak mampu mendapatkan prestasi yang baik walaupun rengking yang ia dapat tetap bertahan di urutan 2.

H.    SARAN
Pengawasan dan penanganan pelayanan konseling seharusnya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Kemudian hasil dari pengawasan dan identifikasi ditindaklanjuti melalui  rencana dan strategi penanganan.



#MOHON KERITIK DAN SARAN
#NO COPAS !!!!